Belajar memaknai hidup yang indah maupun yang sedih, karena "It always has to be dark for the stars to appear"

Kamis, 22 Desember 2011

Cerita Perjalanan

Dalam perjalanan selalu ada cerita, yup benar saja.. Apalagi dengan perjalanan saya yang mungkin 70% saya lalui sendiri dengan menggunakan burung besi, atau kendaraan darat yang lain.
Cerita biasanya dimulai dari sesorang yang duduk di sebelah saya di pesawat, atau di bandara, atau bisa juga dari sopir taksi. Cerita-cerita luar biasa yang bisa membuka cakrawala pengetahuan bahkan menyadarkan tentang kerasnya kehidupan

Ada seorang ibu pegawai negeri sipil dengan 2 orang anak yang berkata pada saya, "Bener mbak, gak usah buru-buru nikah, nikmatin aja dulu masa muda", kata-kata yang muncul setelah saya menjawab pertanyaannya tentang umur dan status. Istimewa, karena 1 jam sebelumnya saya dinasehati untuk cepat menikah oleh istri teman saya.

Ada juga seorang pengusaha keturunan tionghoa, yang dengan keras mengingatkan saya untuk tidak membuka seat belt di pesawat jika dalam keadaan duduk, karena pengalamannya ketika mengalami turbulensi hebat hingga mampu membuat pecah kepala penumpang yang tidak memakai seat belt. Serem yaa...

Atau seorang bapak pekerja tambang, yang mengacungkan jempol kepada saya yang berani merantau jauh-jauh di Bontang tanpa sanak saudara ataupun famili. (Dalam hati sih, biasa aja kaleee....)

Dan yang paling unik adalah seorang sopir taksi yang membuat saya melupakan keruwetan lalu lintas Jakarta dengan ceritanya untuk berusaha keras berhenti jadi waria.

Itu hanya sekelumit, jika semuanya saya tulis dan terperinci mungkin sudah bisa jadi buku ber jilid-jilid. Yaa..pada dasarnya saya bukan orang yang ramah, bahkan terkesan ketus dan jutek dari luar, tapi banyak orang bercerita pada saya, mungkin sebagai salah satu media pembelajaran dari Tuhan kepada saya.

1 komentar:

  1. Seringkali, dari hal remeh dan sederhana kita bisa temui kelaurbiasaan makna :)

    Huaa, ketemu temen SMP. apa kabar yurita?

    BalasHapus