Ketika pikiran saya sedang random, terbesit pertanyaan dalam pikiran saya, Jika saya memiliki seorang anak, apakah saya tidak akan bisa menjadi orang tua yang baik?
Ketika saya sedang melalui perjalanan pulang yang lama di bis, saya menemukan penumpang disebelah saya seorang ibu dengan anaknya. Sang anak sedang rewel mungkin terlalu bosan melewati kemacetan jalan tol, si ibu dengan sabarnya terus menghibur dengan kata-kata yang mendamaikan.
Saya hanya melirik sambil merogoh dan memasang headset andalan saya.
Rumah saya berjarak 35 km dari kantor jadi hampir setiap hari saya bergegas bernagkat dari rumah ke kantor pada pukul 5.30 dan tiba kembali di rumah pada pukul 20.00 lalu mandi dan tidur.
maka mungkin saja pertanyaan random saya adalah benar, bahwa saya tidak bisa menjadi orang tua yang baik??
Tapi bukankah Tuhan menciptakan dunia ini dengan segala aspek keseimbangannya? sebagaimana diciptakan lelaki dan perempuan, maka Tuhan menciptakan orang tua yang bijak dengan banyak anak dan menciptakan kami pasangan yang terus mengiba dan mengharap kepadaNya sambil belajar menjadi orang tua yang baik.
Belajar memaknai hidup yang indah maupun yang sedih, karena "It always has to be dark for the stars to appear"
Kamis, 13 April 2017
Begin Again
Melihat postingan terakhir saya di blog ini, berarti sudah lebih dari 4 tahun saya tidak aktif di blog ini.
Saya begitu rindu menulis sampai akhirnya saya menguatk atik akun saya dan menemukan kembali blog ini.
Terlalu banyak perubahan, terutama karena saya tidak lagi tinggal terpisah ratusan kilometer dengan suami (namun masih tetap beberapa puluh kilometer pada hari-hari tertentu), dari Bontang yang damai menjadi "Big Durian" Jakarta dan tentunya dari 50 kg menjadi 60 kg.
Perubahan tempat, perubahan masa, semoga membawa kepada kedewasaan dan kedewasaan semoga membawa kita lebih dekat kepada Sang pencipta.
Saya begitu rindu menulis sampai akhirnya saya menguatk atik akun saya dan menemukan kembali blog ini.
Terlalu banyak perubahan, terutama karena saya tidak lagi tinggal terpisah ratusan kilometer dengan suami (namun masih tetap beberapa puluh kilometer pada hari-hari tertentu), dari Bontang yang damai menjadi "Big Durian" Jakarta dan tentunya dari 50 kg menjadi 60 kg.
Perubahan tempat, perubahan masa, semoga membawa kepada kedewasaan dan kedewasaan semoga membawa kita lebih dekat kepada Sang pencipta.
Langganan:
Postingan (Atom)